Powered by Blogger.

Obat TBC yang bernama Isoniazid ternyata berbahaya

Obat TBC yang bernama Isoniazid ternyata berbahaya

Isoniazid mudah diabsorpsi pada pemberian oral maupun parenteral. Kadar puncak diperoleh dalam waktu 1–2 jam setelah pemberian oral. Di hati, isoniazid mengalami asetilasi dan pada manusia kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor genetik yang secara bermakna mempengaruhi kadar obat dalam plasma. Namun, perbedaan ini tidak berpengaruh pada efektivitas dan atau toksisitas isoniazidbila obat ini diberikan setiap hari.
Isoniazid atau isonikotinil hidrazid yang disingkat dengan INH. Isoniazid secara in vitro bersifat tuberkulostatik (menahan perkembangan bakteri) dan tuberkulosid (membunuh bakteri).

Cara Kerja Obat

Mekanisme kerja isoniazid memiliki efek pada lemak, biosintesis asam nukleat,dan glikolisis. Efek utamanya ialah menghambat biosintesis asam mikolat (mycolic acid) yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium. Isoniazid menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang terekstrasi oleh metanol dari mikobakterium.

Peringatan ketika hendak mengkonsumsi Isoniazid

  • Hati-hati penggunaan Isoniazid pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis isoniazid perlu diturunkan.
  • Hati-hati penggunaan isoniazid pada ibu hamil dan ibu menyusui. Isoniazid diberikan bila manfaat pengobatan lebih besar dari pada risiko bagi ibu dan bayi.
  • Hati-hati penggunaan isoniazid pada penderita dengan riwayat psikosis, penderita dengan risiko neuropati (seperti diabetes melitus), alkoholisme, malnutrisi, dan penderita HIV.
  • Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai terapi dan selama terapi perlu dilakukan monitor fungsi hati secara berkala.

 Resistensi Isoniazid

Resistensi berhubungan dengan ketidak-mampuan organisme untuk menimbun obat tersebut. Juga terdapat bukti yang menyokong bahwa enzim target bisa berubah sehingga tidak mengikat isoniazid atau mungkin juga enzim tersebut dihasilkan dalam jumlah yang berlebihan sehingga obat tidak cukup. Tidak ada resistensi silang antara isoniazid dengan obat-obat antituberkulosis lainnya. Bila digunakan tersendiri, organisme yang resisten akan timbul dengan cepat.

Efek samping apa yang ditimbulkan isoniazid???

Isoniazid menimbulkan efek samping yang cukup rendah kecuali karena alergi, efek-efek tak diinginkan tersebut berkaitan dengan dosis dan lama pemakaian obat. Berikut adalah efek samping yang ditimbulkan isoniazid yaitu:
a. Neuritis perifer
adalah efek samping yang paling sering timbul karena efisiensi piridoksin yang relative. Ini disebabkan karena suatu kompetisi INH dengan piridoksal fosfat untuk enzim apotriptofanase. Sebagian besar reaksi toksik diperbaiki dengan penambahan piridoksin. (catatan : INH dapat mencapai konsentrasi dalam air susu ibu yang cukup tinggi untuk menyebabkan suatu defisiensi piridoksin pada bayi kecuali si ibu diberikan vitamin tersebut).
b. Hepatitis dan Hepatotoksisitas Idiosinkrasi
 hepatitis yang kemungkinan fatal adalah efek samping INH yang paling berat. Telah disarankan bahwa ini disebabkan oleh suatu metabolit toksik monoasetilhidrazin ynag terbentuk selam metabolism INH. Kejadian meningkat pada penderita-penderita dengan bertambahnya usia, juga pada penderita-penderita yang mendapatkan rifampisin atau diantara mereka yang minum alkohol setiap hari.
c . Efek Samping Lainnya
Abnormalitas mental,Mual, muntah, anoreksia, letih, malaise, lemah, gangguan saluran pencernaan lain, neuritis perifer, neuritis optikus, reaksi hipersensitivitas, demam, ruam, ikterus, diskrasia darah, psikosis, kejang, sakit kepala, mengantuk, pusing, mulut kering, gangguan BAK, kekurangan vitamin B6, penyakit pellara, hiperglikemia, asidosis metabolik, ginekomastia, gejala reumatik, gejala mirip Systemic Lupus Erythematosus.

Sebaiknya anda jangan mengkonsumsi obat ini lagi karena telah tertulis jelas efek samping yang di timbulkan dalam pengobatan penyakit paru paru TBC oleh  Isoniazid tersebut.
Tetapi ada kabar gembira untuk anda karena kami menyediakan obat herbal ace maxs yang merupakan produk asli indonesia yang sudah terdaftar di BPOM RI (POM TR. 142 680 331) serta DEPKES RI P-IRT No. 113317506253. Produk Legal Ace maxs ini dapat mengobati Penyakit Paru Paru jenis apapun termasuk TBC, dengan cara yang alami tanpa menimbulkan efek samping berbahaya. Jika anda berminat silahkan kunjungi web resmi kami di Obat Paru Paru

2 Responses to “Obat TBC yang bernama Isoniazid ternyata berbahaya”

Unknown :

sinidomino
sinidomino

September 20, 2016 at 1:05 PM

Unknown :

sinidomino
sinidomino
sinidomino

September 20, 2016 at 1:05 PM

Post a Comment